Rabu, 10 Desember 2014

The Legend Of Pancur Melati

SEBUAH SUDUT KOTA SERANG (PANCUR MELATI)

Di hamparan ladang, dibawah bukit yang hijau nan luas. Tersebutlah sebuah kampung yang bernama Pancur Melati. Konon, dahulu kampung ini terletak d sebuah hutan danbernama kampung Pabuaran. Dikatakan demikian karena orang-orang yang hidup dikampung ini adalah orang yang suka berbuara (asal pabuaran:tempat orang-orang berbuara:berkelana). Maklum, orang-orang yang hidup dimasa iniyaitu ketika masa penjajahan jJepang dan Belanda,jadi jarang sekali orang yang menetap di tempat ini. Demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, masyarakat Pabuaran mencari kehidupan ditempat lain. Namun, meskipun demikian masyarakat ini terkenal dengan kekeluargaannya yang sangat erat. Terbukti, jika ada keluarga yang kesulitan dan teraniaya maka yanglainnya ikut membantu dan melindungi termasuk dari kekejaman Belanda maupun Jepang. Dalam kehidupannya yang gemar dengan petualangan, masyarakat pabuaran terkenal pula dengan jawaranya. Maklum, untuk membela diri dari kekjaman penjajah, maka masyarakatmempelajari bela diri dan terbentuklah karakter jawara. Sekali ada penindasan langsung tebas. Seiring berjalannya waktu, berasal dari satu keluarga yang pindah rumah dan membuka lahan baru karena ketidaknyamanan terbentuklah kembali sebuahkampung dan orang-orang yang timnggal di Pabuaran lambat launikut berpindah di Kampung yang naru ini. Bernama Pancur Melati berasal dari sebuah kisah yang melanda kampungini.
Kemarau panjang membuat masyarakat kesusahan. Masyarakat yang mayoritasnya bertani dan sawah yang dikelolanya merupakan sawah tadah hujan, ketika kemarau melanda tentu membuat masyarakat menderita. Singkat cerita, masyarakat bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Seorang yang dituakan di kampung ini yang disebut dengan sesepuh memimpin berlangsungnya musyawarah yaitu Ki Buang.ki Buang mencoba memusyarahkan bersama masyarakat, dan akhirnya diambilah sebuah keputusan. Masyarakat akan bergotong royong untuk menggali dan mencari sumber air yang terletak di sudut kampung dibawah perbukitan. Dengan usaha yang gigih dan kebersamaan akhirnya sumber air dapat ditemukan dan memancarkan air yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupannya. Sumber air yang dapat memancarkan air secara terus menerusdan adasalah seorang yang nyeletuk memanggilnya pncuran. Dari sinilah kemudian masyarakat memutuskan unuk memberi nama kampung ini kampung pancuran. Pancuran adalah sebuah tempat air yang terus mengalir. Dinamakan pancuran agar kampung ini selalu adem ayem akibat dari sifat air yang dapat membuat seseorang tenang, dan damai. Seiring berjalannya waktu, nama kampung inipun berubah nama Pancur tanpa imbuhan –an. Begitupn Pancur sama halnya dengan Pancuran.
Selain nama Pancur, karena di kampung ini juga terdapat bunga melati di setiap depan rumah warga. Maka kampung ini berubah nama menjadi Pancur Melati. Sebagaimana filosofi dari Melati itu sendiri yang mempunyai wangi/harum yang semerbak, warna putih yang melambangkan kesucian dan tandadamai pula. Maka, terbentuklah kampung ini dinamakan Pancur Melati. Asyarakat berharap dengan nama Pancu Melati yang mempunyai arti masyarakat yang tentram dan damai serta membunyai jiwa yang suci dan kelak anak cucu mereka dapat mengharumkan nama mereka dan kampung mereka sendiri. Dengan filosofi tersebut, diharapkan orang-orang yang tinggal dikampungini adalah orang-orang yang cinta damai dimanapun berada dan mampu membawa keharuman namanya serta mampu menjaga kesucian hatinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar