Selasa, 27 Januari 2015

Tanggapan Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia



PENELITIAN SOSIAL


BUDAYA DEMOKRASI DI BANTEN
 



BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sistem demokrasi di Indonesia pada dasarnya akan mengantarkan sebuah bangsa dan negara kearah yang lebih baik jika dijalankan sebagaimana sistem itu harus berjalan tanpa ada unsur apapun yang mencampurinya. Menurut sejarah, demokrasi yang dilaksanakan di indonesia yaitu demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila pada orde baru dan demokrasi pancasila pada era reformasi. Tetapi, pelaksanaan demokrasi yang terjadi di Indonesia banyak mengalami penyimpangan-penyimpangan.
Pada masa berlakunya demokrasi parlementer di Indonesia sistem pemerintahan tidak stabil, sehingga program-program kabinet tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan. Kemudian pada masa demokrasi terpimpin daalam praktiknya menyimpang dari nilai-nilai pancasila, UUD 1945 dan budaya bangsa Indonesia, meskipun dalam konsep sudah sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 dan tidak bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia. Begitu juga demokrasi pancasila yang berlaku pada orde baru adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi setelah jatuhnya kekuasaan orde baru dan munculnya gerakan reformasi, meskipun dalam konsep sesuai dengan prinsip demokrasi konstitusional. Pada masa ini masih ada pembatasan kebebasan dalam menyampaikan pendapat. Demokrasi pancasila pada era reformasi adalah sebagai konsensus untuk mengadakan demokratisasi dalam bidang kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan hukum.
Di era reformasi sekarang ini, Indonesia menganut sistem demokrasi pancasila yang berarti menjunjung tinggi kepentingan rakyat, sebuah negara bergerak atas kehendak rakyatnya sendiri, bukan untuk kepentingan elit politik. Namun kenyataan berkata lain, sistem demokrasi yang terjadi di Banten yaitu sistem dinasti dalam kekuasaan,seperti yang lain tidak mendapatkan kesempatan. Para aktivis mahasiswa Banten sering sekali melakukan aksi sebagai wujud  aspirasi masyarakat yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
Melihat praktek demokrasi di Banten sudah tidak sesuai lagi dengan sistem demokrasi pancasila, mendorong kami untuk meneliti bagaimana demokrasi yang ada di Banten menurut beberapa pandangan, terutama para aktivis Banten sendiri.           


B.   Rumusan Masalah
1.        Bagaimanakah Demokrasi yang berjalan di Indonesia khususnya di daerah Banten?
2.        Bagaimana demokrasi yang baik sesuai dengan sistem demokrasi?
3.        Bagaimana dinamika demokrasi yang ada di Banten?


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Analisis Lokasi
Indonesia adalah negara yang menganut Demokrasi Pancasila. Dalam pelaksanann demokrasi pancasila harus disertai dengan pembangunan bangsa secara keseluruhan karena pembangunan adalah proses perubahan kearah kemajuan dan proses pendidikan bangsa untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa.
Dalam praktiknya demokrasi pancasila masih jauh dari harapan yang ideal. Demokrasi rakyat yang seharusnya mengedepankan kepentingan rakyat, justru demokrasi dimanfaaatkan sebagai kepentingan elit politik.
Banten merupakan salah satu provinsi yang ada di indonesia yang sudah berusia 13 tahun. Banten lahir pada era reformasi, dan berarti melaksanakan demokrasi pancasila. Dalam praktiknya selama ini, demokrasi yang dijalankan semakin mengalami kemerosotan bahkan menjadi demokrasi kekeluargaan (keluarga Dinasti). Kekuasaan di Banten sudah dikuasai oleh keluarga Gubernur Banten.
Adanya kesenjangan antara pemerintah dengan rakyat. Padahal, jika sistem demokrasi dijalankan dengan baik, maka tidak akan terjadi kesenjangan justru rakyat dan pemerintah terjalin hubungan dengan baik, dan aspirasi masyarakat bisa dilaksanakan sesuai dengan kehendak rakyat dan tidak melenceng dari peraturan-peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan yang terjadi dilapangan hanya segelintir orang yang sejahtera, terutama keluarga Gubernur. Banten mempunyai anggaran yang lebih besar daripada Bangka Belitung, tetapi Banten belum mampu menggunakan anggaran tersebut dengan baik, sehingga masyarakat Banten banyak yang masih miskin.

B.  Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan haasil wawancara dari dua narasumber yang berhasil kami wawancarai yaitu sebagai berikut :
Narasumber 1              : Imam Al-Husen sebagai Aktivis
Narasumbere 2            : Yanuar Prasetyo sebagai Penganalisis Demokrasi yang terjadi di Banten / Aktivis Banten
      
Berikut ini wawancara yang kami lakukan dengan narasumber:
Pewawancara      :Bagaimana menurut anda mengenai demokrasi yang ada di Indonesia, terutama di daerah Banten?
Narasumber 1      :Indonesia adalah negara yang menganut demokrasi Pancasila. Demokrasi ini sudah terealisasi, namun belum optimal karena adanya permasalahan-permasalahan. Seperti di Banten adanya permasalahan-permasalahn salah satunya adalah dinasti Gubernur sendiri. Dinasti tersebut membunuh hak-hak manusia untuk menyampaikan pendapat.
Narasumber 2      :berbicara demokrasi, berbicarasentrum perubahan dari berbagai segi, dari pembangunan, pendidikan, bahkan ekonomi. Di Banten tidak berjalan sistem demokrasi, bahkan dikoptasi dalam segi-segi daerah dikoptasi oleh satu keluarga yaitu keluarga dinasti. Beberapa kali periode kepemimpinan, demokrasi di Banten sudah tidak ada bahkan sudah mati bahkan semua sudah dikuasai oleh keluarga dinasti, mulai dari Tatanan Pemerintah, Dinas-Dinas, OKP (Organisasi Kepemudaan), bahkan semacam OrMas-OrMas teerlihat betul bahwa keluarga Dinasti ini seolah-olah Bnaten milik merka. Bahkan orang yang ingin merubah Banten dengan sistem Demokrasi, namun tidak berjalan dengan semestinya. Mengenai demokrasi, maasyarakat Banten menginginkian perubahan baik dalam pendidikan atau kesehatan, agar tidak terjadi lagi korupsi dalam bidang pendidikan maupun kesehatan..
Pewawancara    :Dengan melihat problem tersebut, apakah Banten sudah berdemokrasi ?
Narasumber 1      :Banten memang sudah berdemokrasi, namun belum maksimal secara pelaksanannya.
Narasumber 2      :Banten belum berdemokrasi, karena yang dijalankan oleh Gubernur adalah demokrasi kekeluargann yang hanya dikuasai oleh keluarganya. Banten akan berdemokrasi jika adanya pemimpin yang ideal. Bagaimana demokrasi itu bisa terwujud, jika Gubernur dan andek-andeknya tersangkut dalam kasus korupsi. Kita berharap adanya perubahan di Banten dalam segala bidang kehidupan di Banten, harus kita benahi bersama.
Pewawancara    :Bagaimana demokrasi yang baik itu?
Narasumber         :Demokrasi yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Terkait dengan Demokrasi Pancasila yang sekarang menjadi sistem pemerintahan, tergantung bagaimana mengedepankan asumsi-asumsi rakyat yang akan menimbulkan kesejahteraan untuk semuanya.
Narasumber 2      :Demokrasi akan baik, jika dijalankan dengan sistem yang yang baik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati serta dilaksanakan dalam kehidupan sebagai budaya poitik yang memengaruhi sikap hidup. Demokrasi yang baik adalah demokrasi yang dalam pelaksanaanya tidak dengan manipolitik, tetapi sesuai dengan kepribadian bangsa dan mengedepankan aspirasi masyarakat dan kepentingan orang banyak, bukan kepentingan kelompok elit politik. Yang pasti tidak adaa unsur keluarga dinasti dalam kekuasaan. Dikatakan berdemokrasi dengan baik, jika masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya, dan mendapatkan kesempatan yang sama dan adanya persamaan didepan hukum. Dan menurut saya demokrasi yamg baik itu ketika demokrasi pada sistem parlementer, karena semuanya berada dalam kekuasaan MPR, semua dikontrol oleh MPR. Yang memutuskan siapa yang menjadi presiden adalah MPR pada waktu itu, jadi menurut saya demokrasi yang baik itu pada waktu itu. Sedangkan demokrasi yang sekarang dilaksanakan Indonesia adalah demokrasi yang kebablasan bahkan mengarah pada demokrasi liberal, bukan demokrasi pancasila.
Pewawancara      :Bagaimana peran anda sebagai aktivis untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis?
Narasumber 1      :Untuk mewujudkan demokrasi saya kira untuk menyadarkan oknum-oknum tersebut bekerja sesuai dengan kerjaannya. Artinya, para pemimpin keluar ataupun tidak bekerja semaksimal mungkin, maka tugas kita mengingatkan agar bekerja yang sesuai, karena mahasiswa tidak mempunyai kebijakan penuh. Banyak orang yang menafsirkan bahwa mahasiswa sering berdemo, apalagi organisasi-organisasi yang terkenal demo. Padahal, tidak demikian. Adanya organisasi ini akan mengawal negara bukan untuk demo-demo, melainkan menyadarkan pemerintah. Jika benar maka kita katakan benar, dan jikia salah maka kita katakan salah, bahkan jika itu benar maka kita dukung.
Narasumber 2      :Masyarakat demokratis akan terwujud, jika mayarakat mempunyai pola pikir yang baik dan menyadari akan pentingnya demokrasi yang sesungguhnya, bukan demokrasi manipolitik. Peran kita sebagai mahasiswa adalah merubah pola pikr masyarakat dan mencerdaskan masyarakat, agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai demokrasi yang sesungguhnya. Kita bisa terjun ke lapangan dan memberikan wawasan serta pengetahuan kita pada masyarakat, bahwa demokrasi yang seharusnya dilaksanakan adalah demokrasi pancasila yang menjunjung nilai-nilai kerakyatan, dan tentunya masyarakat harus berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis.
Pewawancara    :Bagaimana dinamika demokrasi yang terjadi di Banten?
Narasumber 1      :Demokrasi di Banten sedikit miris, karena tumbuh pesat yang namanya dinasti. Karena di Gubernurnya sendiri yang mempunyai keluarga besar, dan keluarga besarnya Gubernur ikut andil dalam pemerintahan gubernur sendiri sehingga dikatakan dinasti yang hari ini sudah menggurita. Untuk mahasiswa sendiri sebagai agen of change yang akan menggantikan / menjdi pemimpin selanjutnya  yang berkaca dari kepemimpinan sekarang agar menjadi pemimpin yang lebih baik.
Narasumber 2      :Dinamika demokrasi di Banten masih dalam sistem yang salah, masih banyak terjadi manipolitik dalam demokrasi. Banten sendiri masih dalam dinamika korupsi. Apapun yang dilakukan masih ada unsur korupsi, terutama dalam dunia pendidikan. Banten berada pada peringkat ke empat (4) daerah terkorup dalam dunia pendidikan. Inilah yang menjadi tugas pemimpin selanjutnya, agar tidak lagi terjadi korupsi dalam hal apapun, dan tugas kita sebagai agen of change.
Pewawancara      :Biasanya para aktivis terkenal dengan aksi sebagai wujud menyampaikan aspirasi masyarakat, bagaimana pelaksanaan aksi tersebut? Apakah mendapatkan informasi dari media, atau bagaimana?
Narasumber         :Sebenarnya data-data tersebut didapatkan melaui analisa sendiri, ada dari sumber-sumber tertentu, kemudian terjun di lapangan, kemudian dikaji ulang, sebenarnya menurut peraturan bagaimana. Jika, menemukan kejanggalan, maka aktivis bertugas menyadarkannya. Nah, jika tidak bisa diselesaikan dengan audiensi, maka terjun ke lapangan melakukan aksi.

Dari dialog tersebut, bahwa Imdonesia belum maksimal dalam melaksanakan sistem demokrasi pancasila. Banten adalah daerah yang menjadi subjek penelitian kami melalui wawancara yang kami lakukan dengan beberapa narasumber. Banten belum maksimal melaksanakan demokrasi, bahkan di Banten terjadi demokrasi yang banyak orang menyebutnya dengan demokrasi dinasti. Demokrasi akan berjalan dengan baik, jika demokrasi itu dilakukan untuk melakukan perubahan kearah yang maju, baik dalam bidang pembangunan, pendidikan, dan ekonomi. Untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis dan demokrasi agar berjalan sesuai dengan prinsipnya, maka tugas dan peran kita sebagai mahasiswa adalah merubah pola pikir masyarakat dan menyadarkannya serta mencerdaskan masyarakat agar terwujud demokrasi yang baik.
Selain wawancara beberapa Narasumber, kami juga melakukan penelitian mengenai implemantasi demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, terutama para aktivis dan mahasiswa. Kami mengambil sample sebanyak dua puluh (20) mahasiswa yang terdiri dari aktivis dan mahasiswa biasa. Berdasarkan hasil penelitian kami menggunakan angket (terlampir) yaitu:
1.        Hampir sebagian besar mahasiswa pernah mengikuti aksi/demo. Hal itu terlihat pada hasil penelitian kami yaitu
Ya, sebanyak 11 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 55%
Tidak, sebanyak 9 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 45%
2.        Hasil penelitian kami bahwa aspirasi masyarakat yang mereka bawa ketika aksi sebagian besar ditindaklanjuti, yaitu
Ya, sebanyak 10 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 50%
Tidak, sebanyak 9 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 45%
Kadang ya, kadang tidak, sebanyak 1 orang dari 20 mahasiswa sebesar 5%
3.        Sebagian besar para aktivis dan mahasiswa yang aksi merasa tidak puas setelah melakukan aksi yaitu
Ya, sebanyak 6 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 30%
Tidak, sebanyak 14 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 70%
4.        Sebagian besar mahasiswa berpikir kritis. Hal itu terbukti sehingga mereka sering melakukan aksi
Ya, sebanyak 16 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 80%
Tidak, sebanyak 4 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 20%
5.        Sebagian besar mahasiswa yang mengikuti aksi atas dasar kehendak sendiri,
Ya, sebanyak 12 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 60%
Tidak, sebanyak 8 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 40%

Darin data tersebut, terlihat bahwa sebagian mahasiswa sudah berpikir kritis sehingga mereka yang menjadi aktivis sering melakukan aksi apabila aspirasi mereka tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang setelah diadakan audiensi. Dan mereka melakukan aksi rata-rata atas kehendak pribadi, mereka juga tidak merasa puas setelah melakukan akssi.


C.  Solusi yang Ditawarkan
Problem demokrasi yang terjadi di Banten, karena adanya kesenjangan antara pemerintah dan rakyat, dan adanya kekuasaan dinasti yang tumbuh pesat pada akhir-akhir ini yang menyebabkan demokrasi tidak berjalan sesuai prinsipnya. Menurut kami, hendaklah Indonesia kembali pada prinsip demokrasi pancasila, dan Banten jangan lagi menggunakan demokrasi keluarga agar tercipta demokrasi yang sesungguhnya dan rakyat bisa menyampaikan pendapatnya. Hak bagi rakyat Indonesia salah satunya adalah bebas menyampaikan pendapat, yang merupakan salah satu bentuk demokrasi, rakyat diberikan hak untuk hal itu. Sehingga negara dapat berjalan dengan kehendak rakyatnya sendiri.
Pemerintah hendaklah lebih merakyat, agar masyarakat merasa ada yang mengayomi dan atasan mereka masih peduli. Hendaklah ada program-program pemerintah yang esensinya agar lebih dekat dangan masyarakat. Sebagai mahasiswa agen of change yang akan menggantikan posisi mereka, hendaklah berkaca dari kepemimpinan mereka agar tidak terjadi lagi kesalahan yang kedua kalinya, dan hendaklah menjadi pemimpin yang bijaksana, jujur, amanah, dan berperilaku teladan dan hindarkan diri dari korupsi.
Dalam menangani kasus-kasus yang terjadi di Bnten sendiri seperti korupsi, pihak yang berwenang harus lebih jeli dan tanggap serta dipertegas dalam menegakkan hukum. Pemerintah yang demokrasi adalah mereka yang mau melakukan perubahan. Merubah semua yang tidak baik menjadi lebih baik.






BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Demokrasi yang berjalan di Indonesia masih belum optimal dalam pelaksanannya. Bahkan, di Banten sendiri masih belum berdemokrasi, terlihat dari berkuasanya keluarga dinasi Gubernur. Didalam Tatanan Pemerintahan, dalam Dinas-dinas yang menduduki posisi tersebut dari kalangan keluarga Gubernur sendiri. Masih adanya kesenjangan antara pemerintah dengan rakyat. Pemerintah demokrasi adalah pemerintah dari rakyatoleh rakyat dan untuk rakyat, bukan rakyat malah melarat.
Demokrasi yang dijalankan Indonesia saat ini hampir menuju demokrasi liberal, semakin carut marutnya pemerintahan seperti di Banten. Adanya demokrasi adalah menuju perubahan yang lebih maju, baik dari segi pembangunan, pendidikan, ekonomi maupun dari segi kehidupan yang lain, karena pemerinyah melaksanakan asumsi-asumsi dari rakyat bukan kelompoknya. Masih adanya praktik korusi dalam pemerintah yang demokrasi, padahal jika kembali pada demokrasi yang sesungguhnya, maka tidak akan terjadi praktik tersebut. Agar tidak terjadi hal demikian, maka peran mahasiswa adalah melakukan perubahan pola pikir masyarakat, mencerdaskan masyarakat dengan memberikannya wawasan-wawasan yang kita miliki agar budaya manipaolitik yang sudah membudaya pada masyarakat bisa dirubah bahkan harus dihilangkan karena akan mengganggu praktik demokrasi yang sesungguhnya.



DAFTAR PUSTAKA

Martini, dkk.  2013. Pendidikan Kewarganegaraan .Jakarta:Hartomo Media Pustaka.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?



AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?



AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?



AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?


AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?





AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?


AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?





AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?



AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?



AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?



AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?





AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
1.
Apakah anda pernah mengikuti aksi/demo?


2.
Apakah aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak yang berwenang?


3.
Apakah anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?


4.
Apakah anda tipe yang kritis?


5.
Apakah anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang memerintah anda?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar