PENELITIAN SOSIAL
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem demokrasi di Indonesia pada dasarnya
akan mengantarkan sebuah bangsa dan negara kearah yang lebih baik jika
dijalankan sebagaimana sistem itu harus berjalan tanpa ada unsur apapun yang
mencampurinya. Menurut sejarah, demokrasi yang dilaksanakan di indonesia yaitu
demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila pada orde baru
dan demokrasi pancasila pada era reformasi. Tetapi, pelaksanaan demokrasi yang
terjadi di Indonesia banyak mengalami penyimpangan-penyimpangan.
Pada masa berlakunya demokrasi parlementer di
Indonesia sistem pemerintahan tidak stabil, sehingga program-program kabinet
tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan. Kemudian pada masa
demokrasi terpimpin daalam praktiknya menyimpang dari nilai-nilai pancasila,
UUD 1945 dan budaya bangsa Indonesia, meskipun dalam konsep sudah sesuai dengan
nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 dan tidak bertentangan dengan budaya bangsa
Indonesia. Begitu juga demokrasi pancasila yang berlaku pada orde baru adanya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi setelah jatuhnya kekuasaan orde baru dan
munculnya gerakan reformasi, meskipun dalam konsep sesuai dengan prinsip
demokrasi konstitusional. Pada masa ini masih ada pembatasan kebebasan dalam
menyampaikan pendapat. Demokrasi pancasila pada era reformasi adalah sebagai
konsensus untuk mengadakan demokratisasi dalam bidang kehidupan, baik dalam
bidang politik, ekonomi, dan hukum.
Di era reformasi sekarang ini, Indonesia
menganut sistem demokrasi pancasila yang berarti menjunjung tinggi kepentingan
rakyat, sebuah negara bergerak atas kehendak rakyatnya sendiri, bukan untuk
kepentingan elit politik. Namun kenyataan berkata lain, sistem demokrasi yang
terjadi di Banten yaitu sistem dinasti dalam kekuasaan,seperti yang lain tidak
mendapatkan kesempatan. Para aktivis mahasiswa Banten sering sekali melakukan
aksi sebagai wujud aspirasi masyarakat
yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
Melihat praktek demokrasi di Banten sudah
tidak sesuai lagi dengan sistem demokrasi pancasila, mendorong kami untuk
meneliti bagaimana demokrasi yang ada di Banten menurut beberapa pandangan,
terutama para aktivis Banten sendiri.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah Demokrasi yang berjalan di Indonesia khususnya di daerah Banten?
2.
Bagaimana demokrasi yang baik sesuai dengan sistem demokrasi?
3.
Bagaimana dinamika demokrasi yang ada di Banten?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Lokasi
Indonesia adalah negara yang menganut Demokrasi
Pancasila. Dalam pelaksanann demokrasi pancasila harus disertai dengan
pembangunan bangsa secara keseluruhan karena pembangunan adalah proses
perubahan kearah kemajuan dan proses pendidikan bangsa untuk meningkatkan mutu
kehidupan bangsa.
Dalam praktiknya demokrasi pancasila masih
jauh dari harapan yang ideal. Demokrasi rakyat yang seharusnya mengedepankan
kepentingan rakyat, justru demokrasi dimanfaaatkan sebagai kepentingan elit
politik.
Banten merupakan salah satu provinsi yang ada
di indonesia yang sudah berusia 13 tahun. Banten lahir pada era reformasi, dan
berarti melaksanakan demokrasi pancasila. Dalam praktiknya selama ini,
demokrasi yang dijalankan semakin mengalami kemerosotan bahkan menjadi
demokrasi kekeluargaan (keluarga Dinasti). Kekuasaan di Banten sudah dikuasai
oleh keluarga Gubernur Banten.
Adanya kesenjangan antara pemerintah dengan
rakyat. Padahal, jika sistem demokrasi dijalankan dengan baik, maka tidak akan
terjadi kesenjangan justru rakyat dan pemerintah terjalin hubungan dengan baik,
dan aspirasi masyarakat bisa dilaksanakan sesuai dengan kehendak rakyat dan
tidak melenceng dari peraturan-peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan yang terjadi dilapangan hanya
segelintir orang yang sejahtera, terutama keluarga Gubernur. Banten mempunyai
anggaran yang lebih besar daripada Bangka Belitung, tetapi Banten belum mampu
menggunakan anggaran tersebut dengan baik, sehingga masyarakat Banten banyak
yang masih miskin.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan haasil wawancara dari dua
narasumber yang berhasil kami wawancarai yaitu sebagai berikut :
Narasumber 1 :
Imam Al-Husen sebagai Aktivis
Narasumbere 2 :
Yanuar Prasetyo sebagai Penganalisis Demokrasi yang terjadi di Banten / Aktivis
Banten
Berikut ini
wawancara yang kami lakukan dengan narasumber:
Pewawancara :Bagaimana
menurut anda mengenai demokrasi yang ada di Indonesia, terutama di daerah
Banten?
Narasumber 1 :Indonesia
adalah negara yang menganut demokrasi Pancasila. Demokrasi ini sudah
terealisasi, namun belum optimal karena adanya permasalahan-permasalahan.
Seperti di Banten adanya permasalahan-permasalahn salah satunya adalah dinasti
Gubernur sendiri. Dinasti tersebut membunuh hak-hak manusia untuk menyampaikan
pendapat.
Narasumber 2 :berbicara
demokrasi, berbicarasentrum perubahan dari berbagai segi, dari pembangunan,
pendidikan, bahkan ekonomi. Di Banten tidak berjalan sistem demokrasi, bahkan
dikoptasi dalam segi-segi daerah dikoptasi oleh satu keluarga yaitu keluarga
dinasti. Beberapa kali periode kepemimpinan, demokrasi di Banten sudah tidak
ada bahkan sudah mati bahkan semua sudah dikuasai oleh keluarga dinasti, mulai
dari Tatanan Pemerintah, Dinas-Dinas, OKP (Organisasi Kepemudaan), bahkan
semacam OrMas-OrMas teerlihat betul bahwa keluarga Dinasti ini seolah-olah
Bnaten milik merka. Bahkan orang yang ingin merubah Banten dengan sistem
Demokrasi, namun tidak berjalan dengan semestinya. Mengenai demokrasi,
maasyarakat Banten menginginkian perubahan baik dalam pendidikan atau
kesehatan, agar tidak terjadi lagi korupsi dalam bidang pendidikan maupun
kesehatan..
Pewawancara :Dengan
melihat problem tersebut, apakah Banten sudah berdemokrasi ?
Narasumber 1 :Banten
memang sudah berdemokrasi, namun belum maksimal secara pelaksanannya.
Narasumber 2 :Banten
belum berdemokrasi, karena yang dijalankan oleh Gubernur adalah demokrasi
kekeluargann yang hanya dikuasai oleh keluarganya. Banten akan berdemokrasi
jika adanya pemimpin yang ideal. Bagaimana demokrasi itu bisa terwujud, jika
Gubernur dan andek-andeknya tersangkut dalam kasus korupsi. Kita berharap
adanya perubahan di Banten dalam segala bidang kehidupan di Banten, harus kita
benahi bersama.
Pewawancara :Bagaimana
demokrasi yang baik itu?
Narasumber :Demokrasi
yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Terkait dengan Demokrasi
Pancasila yang sekarang menjadi sistem pemerintahan, tergantung bagaimana
mengedepankan asumsi-asumsi rakyat yang akan menimbulkan kesejahteraan untuk
semuanya.
Narasumber 2 :Demokrasi
akan baik, jika dijalankan dengan sistem yang yang baik dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati serta dilaksanakan dalam
kehidupan sebagai budaya poitik yang memengaruhi sikap hidup. Demokrasi yang
baik adalah demokrasi yang dalam pelaksanaanya tidak dengan manipolitik, tetapi
sesuai dengan kepribadian bangsa dan mengedepankan aspirasi masyarakat dan
kepentingan orang banyak, bukan kepentingan kelompok elit politik. Yang pasti
tidak adaa unsur keluarga dinasti dalam kekuasaan. Dikatakan berdemokrasi
dengan baik, jika masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya, dan mendapatkan
kesempatan yang sama dan adanya persamaan didepan hukum. Dan menurut saya demokrasi
yamg baik itu ketika demokrasi pada sistem parlementer, karena semuanya berada
dalam kekuasaan MPR, semua dikontrol oleh MPR. Yang memutuskan siapa yang
menjadi presiden adalah MPR pada waktu itu, jadi menurut saya demokrasi yang
baik itu pada waktu itu. Sedangkan demokrasi yang sekarang dilaksanakan
Indonesia adalah demokrasi yang kebablasan bahkan mengarah pada demokrasi
liberal, bukan demokrasi pancasila.
Pewawancara :Bagaimana
peran anda sebagai aktivis untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis?
Narasumber 1 :Untuk
mewujudkan demokrasi saya kira untuk menyadarkan oknum-oknum tersebut bekerja
sesuai dengan kerjaannya. Artinya, para pemimpin keluar ataupun tidak bekerja
semaksimal mungkin, maka tugas kita mengingatkan agar bekerja yang sesuai,
karena mahasiswa tidak mempunyai kebijakan penuh. Banyak orang yang menafsirkan
bahwa mahasiswa sering berdemo, apalagi organisasi-organisasi yang terkenal
demo. Padahal, tidak demikian. Adanya organisasi ini akan mengawal negara bukan
untuk demo-demo, melainkan menyadarkan pemerintah. Jika benar maka kita katakan
benar, dan jikia salah maka kita katakan salah, bahkan jika itu benar maka kita
dukung.
Narasumber 2 :Masyarakat
demokratis akan terwujud, jika mayarakat mempunyai pola pikir yang baik dan
menyadari akan pentingnya demokrasi yang sesungguhnya, bukan demokrasi
manipolitik. Peran kita sebagai mahasiswa adalah merubah pola pikr masyarakat
dan mencerdaskan masyarakat, agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai
demokrasi yang sesungguhnya. Kita bisa terjun ke lapangan dan memberikan
wawasan serta pengetahuan kita pada masyarakat, bahwa demokrasi yang seharusnya
dilaksanakan adalah demokrasi pancasila yang menjunjung nilai-nilai kerakyatan,
dan tentunya masyarakat harus berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang
demokratis.
Pewawancara :Bagaimana
dinamika demokrasi yang terjadi di Banten?
Narasumber 1 :Demokrasi
di Banten sedikit miris, karena tumbuh pesat yang namanya dinasti. Karena di
Gubernurnya sendiri yang mempunyai keluarga besar, dan keluarga besarnya
Gubernur ikut andil dalam pemerintahan gubernur sendiri sehingga dikatakan
dinasti yang hari ini sudah menggurita. Untuk mahasiswa sendiri sebagai agen of
change yang akan menggantikan / menjdi pemimpin selanjutnya yang berkaca dari kepemimpinan sekarang agar
menjadi pemimpin yang lebih baik.
Narasumber 2 :Dinamika
demokrasi di Banten masih dalam sistem yang salah, masih banyak terjadi
manipolitik dalam demokrasi. Banten sendiri masih dalam dinamika korupsi.
Apapun yang dilakukan masih ada unsur korupsi, terutama dalam dunia pendidikan.
Banten berada pada peringkat ke empat (4) daerah terkorup dalam dunia
pendidikan. Inilah yang menjadi tugas pemimpin selanjutnya, agar tidak lagi
terjadi korupsi dalam hal apapun, dan tugas kita sebagai agen of change.
Pewawancara :Biasanya
para aktivis terkenal dengan aksi sebagai wujud menyampaikan aspirasi
masyarakat, bagaimana pelaksanaan aksi tersebut? Apakah mendapatkan informasi
dari media, atau bagaimana?
Narasumber :Sebenarnya
data-data tersebut didapatkan melaui analisa sendiri, ada dari sumber-sumber
tertentu, kemudian terjun di lapangan, kemudian dikaji ulang, sebenarnya
menurut peraturan bagaimana. Jika, menemukan kejanggalan, maka aktivis bertugas
menyadarkannya. Nah, jika tidak bisa diselesaikan dengan audiensi, maka terjun
ke lapangan melakukan aksi.
Dari dialog tersebut, bahwa Imdonesia belum
maksimal dalam melaksanakan sistem demokrasi pancasila. Banten adalah daerah
yang menjadi subjek penelitian kami melalui wawancara yang kami lakukan dengan
beberapa narasumber. Banten belum maksimal melaksanakan demokrasi, bahkan di
Banten terjadi demokrasi yang banyak orang menyebutnya dengan demokrasi dinasti.
Demokrasi akan berjalan dengan baik, jika demokrasi itu dilakukan untuk
melakukan perubahan kearah yang maju, baik dalam bidang pembangunan,
pendidikan, dan ekonomi. Untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis dan
demokrasi agar berjalan sesuai dengan prinsipnya, maka tugas dan peran kita
sebagai mahasiswa adalah merubah pola pikir masyarakat dan menyadarkannya serta
mencerdaskan masyarakat agar terwujud demokrasi yang baik.
Selain wawancara beberapa Narasumber, kami
juga melakukan penelitian mengenai implemantasi demokrasi dalam kehidupan
sehari-hari, terutama para aktivis dan mahasiswa. Kami mengambil sample
sebanyak dua puluh (20) mahasiswa yang terdiri dari aktivis dan mahasiswa
biasa. Berdasarkan hasil penelitian kami menggunakan angket (terlampir) yaitu:
1.
Hampir sebagian besar mahasiswa pernah mengikuti aksi/demo. Hal itu
terlihat pada hasil penelitian kami yaitu
Ya, sebanyak 11 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 55%
Tidak, sebanyak 9 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 45%
2.
Hasil penelitian kami bahwa aspirasi masyarakat yang mereka bawa ketika
aksi sebagian besar ditindaklanjuti, yaitu
Ya, sebanyak 10 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 50%
Tidak, sebanyak 9 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 45%
Kadang ya, kadang tidak, sebanyak 1 orang dari 20 mahasiswa sebesar 5%
3.
Sebagian besar para aktivis dan mahasiswa yang aksi merasa tidak puas
setelah melakukan aksi yaitu
Ya, sebanyak 6 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 30%
Tidak, sebanyak 14 orang dari 20 mahasiswa, sebesar 70%
4.
Sebagian besar mahasiswa berpikir kritis. Hal itu terbukti sehingga
mereka sering melakukan aksi
Ya, sebanyak 16 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 80%
Tidak, sebanyak 4 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 20%
5.
Sebagian besar mahasiswa yang mengikuti aksi atas dasar kehendak
sendiri,
Ya, sebanyak 12 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 60%
Tidak, sebanyak 8 orang dari 20 mahasiswa, sebanyak 40%
Darin data tersebut, terlihat bahwa sebagian
mahasiswa sudah berpikir kritis sehingga mereka yang menjadi aktivis sering
melakukan aksi apabila aspirasi mereka tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak
yang berwenang setelah diadakan audiensi. Dan mereka melakukan aksi rata-rata
atas kehendak pribadi, mereka juga tidak merasa puas setelah melakukan akssi.
C. Solusi yang Ditawarkan
Problem demokrasi yang terjadi di Banten,
karena adanya kesenjangan antara pemerintah dan rakyat, dan adanya kekuasaan
dinasti yang tumbuh pesat pada akhir-akhir ini yang menyebabkan demokrasi tidak
berjalan sesuai prinsipnya. Menurut kami, hendaklah Indonesia kembali pada
prinsip demokrasi pancasila, dan Banten jangan lagi menggunakan demokrasi
keluarga agar tercipta demokrasi yang sesungguhnya dan rakyat bisa menyampaikan
pendapatnya. Hak bagi rakyat Indonesia salah satunya adalah bebas menyampaikan
pendapat, yang merupakan salah satu bentuk demokrasi, rakyat diberikan hak
untuk hal itu. Sehingga negara dapat berjalan dengan kehendak rakyatnya
sendiri.
Pemerintah hendaklah lebih merakyat, agar
masyarakat merasa ada yang mengayomi dan atasan mereka masih peduli. Hendaklah
ada program-program pemerintah yang esensinya agar lebih dekat dangan
masyarakat. Sebagai mahasiswa agen of
change yang akan menggantikan posisi mereka, hendaklah berkaca dari
kepemimpinan mereka agar tidak terjadi lagi kesalahan yang kedua kalinya, dan
hendaklah menjadi pemimpin yang bijaksana, jujur, amanah, dan berperilaku
teladan dan hindarkan diri dari korupsi.
Dalam menangani kasus-kasus yang terjadi di
Bnten sendiri seperti korupsi, pihak yang berwenang harus lebih jeli dan
tanggap serta dipertegas dalam menegakkan hukum. Pemerintah yang demokrasi
adalah mereka yang mau melakukan perubahan. Merubah semua yang tidak baik
menjadi lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi yang berjalan di Indonesia masih
belum optimal dalam pelaksanannya. Bahkan, di Banten sendiri masih belum
berdemokrasi, terlihat dari berkuasanya keluarga dinasi Gubernur. Didalam
Tatanan Pemerintahan, dalam Dinas-dinas yang menduduki posisi tersebut dari
kalangan keluarga Gubernur sendiri. Masih adanya kesenjangan antara pemerintah
dengan rakyat. Pemerintah demokrasi adalah pemerintah dari rakyatoleh rakyat
dan untuk rakyat, bukan rakyat malah melarat.
Demokrasi yang dijalankan Indonesia saat ini
hampir menuju demokrasi liberal, semakin carut marutnya pemerintahan seperti di
Banten. Adanya demokrasi adalah menuju perubahan yang lebih maju, baik dari
segi pembangunan, pendidikan, ekonomi maupun dari segi kehidupan yang lain,
karena pemerinyah melaksanakan asumsi-asumsi dari rakyat
bukan kelompoknya. Masih adanya praktik korusi dalam pemerintah yang demokrasi,
padahal jika kembali pada demokrasi yang sesungguhnya, maka tidak akan terjadi
praktik tersebut. Agar tidak terjadi hal demikian, maka peran mahasiswa adalah
melakukan perubahan pola pikir masyarakat, mencerdaskan masyarakat dengan
memberikannya wawasan-wawasan yang kita miliki agar budaya manipaolitik yang
sudah membudaya pada masyarakat bisa dirubah bahkan harus dihilangkan karena
akan mengganggu praktik demokrasi yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Martini,
dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan .Jakarta:Hartomo Media Pustaka.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI
DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
AKSI IMLEMENTASI DEMOKRASI
NO.
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
1.
|
Apakah
anda pernah mengikuti aksi/demo?
|
|
|
2.
|
Apakah
aspirasi masyarakat pada saat anda aksi ditindaklanjuti oleh pemerintah/pihak
yang berwenang?
|
|
|
3.
|
Apakah
anda merasa puas setelah melakukan aksi tersebut?
|
|
|
4.
|
Apakah
anda tipe yang kritis?
|
|
|
5.
|
Apakah
anda mengikuti aksi tersebut atas kehendak sendiri / ada oknum yang
memerintah anda?
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar