Selasa, 27 Januari 2015

Prosedur Karya Ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan tinggi. Karya ilmiah ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.
Kita sebagai mahasiswa sangat dianjurkan untuk mengetauhi pengertian karya ilmiah itu sndiri dan tata cara penulisan prosedur laporan karya ilmiah. Oleh karena itulah penulis akan membahas tentang hal – hal yang berkaitan tentang karya ilmiah agar mahasiswa mampu membuat karya ilmiah yang baik dan benar.

1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami menemukan beberapa masalah seperti berikut:
1.      Bagaimana tata cara prosedur penulisan laporan karya ilmiah?
2.      Bagaimana format penulisan bagian permulaan?
3.      Bagaimana format penulisan bagian naskah?

1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui tata cara prosedur penulisan laporan karya ilmiah
2.      Untuk mengetahui format penulisan bagian permulaan
3.      Untuk mengetahui format penulisan bagian naskah











BAB II
PEMBAHASAN

Karya tulis ilmiah itu adalah hasil pengetahuan yang diciptakan oleh hasil pemikiran kita, jadi dalam sebuah karya ilmiah harus kita ketahui hal-hal yang perlu diperhatikan terutamanya adalah susunan dalam karya ilmiah, jadi disini kami akan memberikan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, agar karya ilmiah tersebut bisa tersusun dengan terperinci denagn baik dan benar.

A.           TATA CARA MENULIS PROSEDUR LAPORAN KARYA ILMIAH
Penulisan karya ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah antara lain : jenis dan ukuran kertas, margin pengetikan, pemenggalan kata, cara membuat penomoran, cara mengutip dan teknik penulisan kutipan, cara penulisan catatan kaki dan penulisan daftar pustaka. Dan berikut penjelasannya :
Ø  Jenis dan ukuran kertas
Jenis kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah, baik makalah, skripsi, tesis ataupun disertasi adalah kertas HVS 70 gram dengan ukuran A4 (21 x 29.7 cm).


Ø  Penulisan dan pemenggalan kata
1. Pemenggalan suku kata (hypenation) mengikuti aturan baku tata bahasa Indonesia.
2. Pada akhir baris, dihindari pemenggalan suku kata baik diawal maupun diakhir kata, yang hanya terdiri dari satu huruf, contohnya : mempunya-i, menyadar-i, i-munisasi, a-pabila.
3. Bilangan bernama, seperti Rp. 50, pukul 12.00 tidak boleh dipenggal. Sementara bila nama itu ditulis sesudah nama bilangan dan bukan singkatan, pemenggalan boleh dilakukan seperti 10 kilometer, 15.000 rupiah, dan sebagainya.
4. Inisial nama orang tidak boleh dipisahkan dari nama keselurruhan (lengkap) seperti : R.A. (dipisahkan dari) Kartini, H.A (dipisahkan dari) Salim.
5. Dalam tulisan arab tidak dibenarkan adanya pemenggalan kata, termasuk kata ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan.
6. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari satu atau dua kata ditulis dengan huruf. Bilangan lebih dari dua kata ditulis dengan angka, contohnya : “Rata-rata warga Bengkalis makan tiga kali sehari”, “Jarak Bengkalis – Pekanbaru sejauh 120 kilometer dapat ditempuh dalam waktu 2 jam”.
7. Persen, tanggal, jumlah uang, nomor rumah, nomor telepon, pecahan desimal, dan bilangan yang disertai dengan singkatan harus ditulis dengan angka, contoh : 10%, 19 September 1985, Rp. 12.000, Jalan Pertanian Nomor 1 Bengkalis, telepon 085278814442, 0.18, 7 km.
8. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan kalimat harus diubah, kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya maka angka itu ditulis penuh dengan huruf.
9. Judul buku, nama majalah, koran, jurnal, dan kata asing termasuk kata yang berasalh dari daerah yang bukan merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia, diketik miring (italic). Sementara nama-nama asing seperti nama lembaga, tidak diketik miring, contoh : World Health Organization, Rabitah al-Alam al-Islamy.
10. Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka. Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu dialih aksarakan, contoh : Nurcholish Madjid, bukan Nur Khalis Majid, Mohamad Roem, bukan Muhammad Rum, Fazlur Rahman bukan Fadl al-Rahman.
Ø  Sistem penomoran
1. Nomor halaman bagian awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, berupa romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv dan seterusnya. Dimulai dari halaman kata pengantar dan diletakkan di tengah bagian bawah (bottom center) halaman tersebut. Pada karya ilmiah yang menggunakan huruf arab angka romawi kecil dingati dengan abjad arab.
2. Pada bagian tengah dan bagian akhir, dimulai dari Bab Pendahuluan dan seterusnya, nomor halamannya berupa angka latin, ditulis pada sudut kanan atas untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, dan sudut kiri atas untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab nomor halamannya berupa angka arab. Kecuali pada halaman PENDAHULUAN (BAB I), BAB-BAB selanjutnya dan DAFTAR PUSTAKA nomor pada halaman-halaman yang disebut terakhir ditempatkan ditengah bagian bawah (bottom center) halaman sebagaimana nomor halaman pada bagian awal. Di belakang nomor halaman tidak diberi tanda titik.
3. Nomor pada BAB ditulis dengan angka romawi besar, seperti BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya diletakkan ditengah (center) diatas judul BAB untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, sedangkan untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab, bab itu ditulis penuh dengan huruf.
4. Penomoran selanjutnya yaitu nomor sub-bab, sub-sub bab dan seterusnya digunakan kombinasi angka dan huruf latin. Dengan demikian untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin sistem penomoran adalah sebagai berikut : angka romawi besar untuk nomor bab, huruf kapital latin untuk sub bab, angka arab untuk sub bab dan seterusnya.
5. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap bab baru. Karena itu pada setiap bab baru sumber tulisan ditulis dengan lengkap.

Ø  Kutipan langsung dari buku atau artikel
Yang dimaksud dengan kutipan langsung dari buku atau artikel adalah pengambilan secara langsung bagian-bagian tertentu tulisan dari sumber yang digunakan. Ada dua bentuk kalimat yang dikutip langsung, yakni kalimat interpolasi (kutipan sebagaimana adanya baik dalam susunan kalimat maupun tanda baca) dan kalimat elips (kutipan yang mengambil bagian yang terpenting saja).
Dalam pengutipan kalimat interpolasi, cara penulisanyang digunakan adalah : ditulis menjorok (tabbing) dalam satu spasi dengan mencantumkan tanda kutip ganda (“) pada awal dan akhir kutipan, dan sumber kutipan dalam catatan kaki.

Ø  Kutipan tidak langsung dari buku atau artikel
Yang dimaksud dengan kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil artinya dalam bentuk saduran, kesimpulan dan parafrase. Pada akhir kutipan kalimat tidak langsung ini dicantumkan catatan kaki yang menjelaskan sumber ide, kesimpulan atau prafrase itu berasal.

Ø  Penulisan catatan kaki (footnote)
Penulisan catatan kaki mengikuti kalimat atau bagian paragraf yang dikutip baik langsung, maupun tidak langsung dan ditandai dengan nomor yang tersusun secara urut dan ukurannya lebih kecil dari huruf atau angka yang digunakan dalam naskah (superscript) dalam satu spasi. Sumber tulisan yang digunakan pertama kali memuat secara utuh nama penulis, judul buku atau tulisan (ditulis miring/italic), tempat penerbitan, penerbit, tahun dan halaman yang dirujuk. Untuk penanda halaman digunakan huruf h. Untuk tulisan latin dan .? untuk tulisan arab.
Jika sumber tulisan yang sama digunakan kembali, maka penulisannya hanya mencantumkan kata ibid. Dan bila sumber tulisan yang sama dipakai kembali setelah disela sumber tulisan lain, maka nama penulis (boleh dipendekkan dan tidak disingkat), judul buku atau tulisan (ditulis miring, boleh dipendekkan dan tidak disingkat), dan halaman saja, yang harus ditulis. Jika penulis yang sama menulis karya yang berbeda, maka prosedur awal diulang kembali.

Ø  Catata Kaki Singkat
Ibid
o   Ibidium artinya sama dengan di atas
o   Digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.
o   Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik dan  koma lalu nomor halaman.


Ø  Op.cit.
Oprea citati artinya dalam karya yang telah dikutip
Dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya: nama pengarang, op.cit, nomor halaman.
Ø  Loc. Cit.
Loco citati artinya tempat yang telah dikutip seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutannya: nama pengarang loc. Cit. (tanpa nomor halaman), contohnya :
1. John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974), p. 75
2. BP3K, Strategi pengembangan Kekuatan Penalaran (Jakarya Departemen P dan K, 1979)pp. 81-95.
3. Ibid., p. 15.
4. John Dewey, op.cit., p. 18.
5. John Dewey, loc.cit.

Ø  Penulisan daftar pustaka
Dalam daftar pustaka, cantumkan sumber-sumber tulisan yang benar-benar digunakan dalam penulisan karya akademik itu. Enteri sumber disusun secara alphabet dengan mendahulukan nama keluarga penulis, dan informasi lengkap karya yang dihasilkan.


B.       KERANGKA KARYA TULIS ILMIAH
Penyusunan laporan karya ilmiah umumnya terdiri dari berbagai bagian berupa bab-bab dan setiap babnya dibagi dalam sub bab, pembagiannya dilakukan sesuai dengan keperluan dan kebutuhan dalam penjabarannya.
Ø  Sebuah karya tulis yang lengkap terdapat :
1.      Halaman judul
2.      Halaman persetujuan
3.      Halaman motto
4.      Halaman persembahan
5.      Kata pengantar
6.      Daftar isi
BAB I   PENDAHULUAN
                                    1.1 Latar Belakang
                                    1.2 Perumusan Masalah
                                    1.3 Tujuan Penulisan
                                    1.4 Metode Penulisan
                                    1.5 Manfaat Penulisan
                                    1.6 Sistematika Penulisan
BAB II  PEMBAHASAN
            BAB III PENUTUP
                                    3.1 Simpulan
                                    3.2 Saran
            DAFTAR PUSTAKA
1.      Halaman judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dsn formatnya sama dengan halaman sampul. Lembar judul terdiri dari dua lembar, Yaitu 1) Kulit muka luar dan 2) kulit muka dalam. Lembar kulit muka luar disusun dicetak dengan tinta warna kuning emas secara simetris. Halaman judul lembar yang kedua memuat :
1) Judul skripsi / tesis
2) Nama Mahasiswa
3) NPM ( Nomor Pokok Mahasiswa )
4) Nama program studi
5) Logo Universitas
6) Nama Jurusan
7) Nama Fakultas dan nama Universitas
8) Nama kota / tempat dan tahun pembuatan
2.      Halaman persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan pembimbing. Hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah 1) teks Skripsi dan tesis oleh ....ini telah disetujui untuk diuji, 2) nama lengkap pembimbing I dan pembimbing II.
Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan skripsi oleh para penguji dan derektur PPS. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran – saran yang diberikan oleh penguji dicantumkan tanggal – bulan – tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap masing – masing dewan penguji dan panitia penguji, yaitu dekan / ketua jurusan/ program studi ( Untuk skripsi ) atau direktur PPS ( untuk tensis ).
3.      Halaman motto
4.      Halaman persembahan
5.      Kata pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan terima kasih penulis yang ditunjukkan kepada orang – orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak – pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan skripsi dan tesis.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda ( dua spasi ). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto. Pada bagian akhir teks ( di pojok kanan – bawah ) dicantumkan kata penulis tanpa menyebutkan nama terang.
6.      Daftar isi
Didalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pembuatannya didalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi.

ü  BAB I PENDAHULUAN
·         Latar Belakang
Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan makalah atau karya tulis. Bagian ini mengungkapkan landasan pemikiran pemilihan judul atau permasalahan yang akan ditulis.
·         Tujuan
Bagian ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai melalui karya tulis tersebut.
·         Perumusan Masalah
Bagian ini mengungkapkan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas harus dibatasi supaya pembahasan lebih terfokus.
·         Metode Penulisan
Bagian ini menjelaskan berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan karya tulis tersebut. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui pengamatan, angket, wawancara, dan membaca buku.

ü  BAB II PEMBAHASAN
Mengemukakan pembahasan masalah bersumber pada data yang diperoleh dibandingkan dengan teori yang terdapat pada berbagai sumber.

ü  BAB III PENUTUP
a.       Simpulan
Bab ini berisikan simpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini adalah uraian seluruh analisis, interpretasi, dan temuan mutahir yang telah dilakukan pada bab analisis. Simpulan dapat pula dikatakan rangkuman atau analisis data. Simpulan ini pun merupakan jawaban atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian.
b.      Saran
Saran merupakan rekomendasi atas hasil penelitian untuk menindaklanjuti penelitian selanjutnya. Saran dapat ditujukan kepada penulis lain atau pembaca untuk mngambil kebijakan selanjutnya.


ü  DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka yaitu daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan makalah. Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan daftar pustaka, meliputi: (a) nama pengarang, (b) tahun penerbitan, (c) judul dan subjudul (jika ada), (d) tempat penerbitan, (e) nama penerbit. Ditulis secara alfabetis setelah nama pengarang yang terdiri atas dua kata dibalik susunannya. Misalnya Gorys Keraf menjadi Keraf, Gorys. Gelar pengarang tidak dicantumkan dalam penulisan. Tidak diberi nomor urut.
Sistematika penulisan daftar pustaka
ü  Nama pengarang.  Tahun terbit.  Judul Buku.  Kota Penerbit: Penerbit.
ü  Nama pengarang dibalik susunannya, kata kedua yang biasanya menyatakan marga atau keluarga diletakkan di depan dan dipisahkan oleh koma sertta diakhiri dengan titik. Tahun terbit diakhiri dengan titik.

BAB III
PENUTUP

Dalam menulis karya ilmiah yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu mengikuti aturan ataupun sistematika dari jurnal atau majalah ilmiah yang dituju. Tulisan yang menarik adalah tulisan yang enak dibaca dan komunikatif, oleh sebab itu pilihan kata berperan amat besar dalam hal ini. Pilihan kata adalah kata-kata yang dipakai oleh seorang penulis dalam tulisannya. Pilihan kata pada hakekatnya merupakan salah satu unsur kebahasaan yang membentuk gaya, disamping struktur kalimat. Untuk mencapai gaya tulisan yang baik dan benar, penguasaan kosa kata seorang penulis harus selalu diperluas, disamping itu diperlukan juga penguasaan berbagai struktur kalimat, yang sewaktu-waktu perlu dikembangkan dan atau digayakan sesuai dengan ragam tulisan yang dikehendaki.
DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar