Budaya
sebagai Kearifan Lokal
Berbicara budaya, kebanyakan dari kita lupa akan
budaya kita sendiri. Padahal, budaya adalah kekayaan bangsa termasuk Indonesia.
Budaya adalah warisan leluhur bangsa yang harus dilestarikan, karena dengan
budaya negara tersebut mempunyai ciri dan karakter yang berbeda dengan negara
lain. Indonesia terkenal dengan beragam budaya. Dari yang sederhana hingga yang
kompleks. Baik dari segi kultur kehidupan, kebiasaan, adat istiadat, sistem
pertanian, sistem kehidupan bahkan sistem negara.
Nah, saya akan coba mengupas salah satu budaya yang
ada di daerah Indonesia. Daerah ini jarang sekali yang tahu bahkan tidak
mengetahuinya sama sekali. Maklum, letaknya jauh dari perkotaan bahkan dari
pemerintahan. Daerah yang bernama Kampung Pancur Melati yang berada di wilayah
Kelurahan Pancur Kecamatan Taktakan Kota Serang Provinsi Banten ini memiliki
kekhasan kultur dengan daerah lainnya bahkan dengan kampung tetangga. Saya
disini akan mengangkat pada peristiwa perayaan tahun baru islam yang jatuh pada
tanggal 1 Muharram.
Gebyar
Perayaan Tahun Baru Islam Kampung Pancur Melati
Pancur Melati adalah sebuah nama
daerah yang berada di pojok kota Serang karena letaknya memang berada di sudut
kota. Letaknya yang jauh dari peradaban kota, warisan leluhur masih bisa
dipertahankan. Misalnya pada perayaan datangnya Tahu Baru Islam disambut dengan
meriah oleh masyarakat ini. Berbeda pada umunya, di zaman modern ini justru
sebagian masyarakat indonesia terpengaruh oleh budaya barat yang tidak bisa difilter.
Sampai-sampai amnesia dengan budaya lokalnya. Masyarakat muslim modern sebagian
besar lebih antusis dalam menyambut Tahun Baru Masehi dibandingkan dengan tahun
barunya sendiri yaitu Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram bukan 1
Januari. Kebudayaan ini berlangsung turun temurun sejak nenek moyang yang sudah ratusan tahun telah meninggalkan masyarakat ini. Namun, kebudayaan ini masih tetap lestari. seperti perayaan pada bulan Muharram tahun 1436 M, pada tahun ini. gebyar Muharram dilaksanakan dengan meriah. Proses pelaksanaan dalam rangkaian acara sudah tersusun seperti biasanya.
Rangkaian acara dimulai dengan adanya ziarah ke makam orang-orang yang sudah mendahului pergi dan di panggil dihadapan Allah SWT. pada prosesi ini, semua masyarakat berkumpul di tempat ziarah tersebut yang bernama "Maqam Nyi Gumer". masyarakat mendoakan orang-orang yang telah mendahului terutama dari sanak saudara mereka. ini adalah momen untuk menyambungkan tali silaturrahmi dan pertemuan antar keluarga yang sudah lama tak berjumpa dan merupakan hari raya ketiga bagi masyarakat ini selain Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. setelah proses ziarah tersebut, rangkaian selanjutnya yaitu "Arak-Arakan" yaitu masyarakat mengarak atau berjalan sampai ke kantor Desa Pancur yang jaraknya lumayan jauh sekitar kurang lebih 1 KM dari Pancru Melati dan ditempuh dengan berjalan kaki dan diiringi dengan kebudayaan khas pancur Melati yaitu Seni Tari Tjimande yang diiringi musik kendang. selain itu, yh seerti khalayak badut pada umumnya. Arak-arakan ini bertujuan untuk mengingatkan warga kampung sebelah, bahwa tahun baru islaam sudah waktunya dan mengingatkan mereka tentang jatuhnya tahun baru islam tersebut. para warga yang terlewati ngarak ini biasanya pada berkumpul di tepi jalan yang menandakan adanya kebahagiaan dari pancaran wajah mereka. Rangkaian acara yang terakhir yaitu adanya pembagian nasi bungkus (rames) yang dibagikan untuk warga semuanya dan khususnya anak-anak. ini adalah proses berbagi rizki sama rata. agar mereka pula merasakan hal yang sama yang dirasakan oleh tetangganya. karena, nasi yang dibungkusi adalah nasi yang dihasilkan dari nasi masyarakat yang dikumpulkan di suatu rumah atau masjid. kata orang Pancur Melati, memanggilnya dengan "sekarsane' artinya, nasi maupun lauk yang dikumpulkan yaitu seadanya dan tidak memaksa.
jadi, Gebyar Tahun Baru Islam yang dirayakan oleh masyarakat ini adalah suatu momen untuk mengumpulkan masyarakat yang biasanya sibuk dengan aktiivitasnya masing-masing maupun sanak sodara yang sudah lama tidak berjumpa. di acara inilah, biasanya sanak saudara menengok sanak sodaranya dan menyambung tali sillaturrahmi kembali.
Selamat membaca... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar