Selasa, 27 Januari 2015

Perjalanan Bahasa Indonesia



SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada hari Sumpah Pemuda tanggal  28 Oktober 1928 diresmikan suatu Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia yang sebenarnya adalah bahasa Melayu. Dengan adanya sumpah pemuda tersebut dan sejalan dengan nama Negara Indonesia merdeka yang diidam-idamkan, masyarakat Indonesia lebih merasa terikat dalam satu ikatan karena merasa : satu Tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia berkembang secara perlahan, tetapi terus menerus. Jika diperhatikan, bahasa Indonesia yang kita gunakan dewasa ini, memang berbeda dengan bahasa Melayu pada zaman Tun Muhammad Sri Lanang, atau pada zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, dan juga berbeda dengan bahasa pada zaman Balai Pustaka. Bahasa Indonesia yang berkembang tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh bahasa daerah misalnya bahasa Minangkabau, bahasa Sunda, bahasa Jawa, dll. Dan juga bahasa Asing.karena sebagai suatu bangsa yang hidup ditengah-tengah percaturan politik dan kebudayaan dunia, bangsa Indonesia menerima pengruh-pengaruh dari luar, misalnya bahasa Belanda, Tionghoa, Arab, Portugis, Sanskerta dan bahasa Inggris.

A). Periode-periode Bersejarah dalam Perkembangan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia
1. Periode Pertama Þ Ditemukannya empat buah batu bersurat, peninggalan Kereajaan Sriwijaya, berisi piagam yang bertuliskan huruf-huruf Sriwijaya yang diturunkan dari huruf Hindu dan merupakan Bahasa Melayu tertua,
2. Periode Kedua  Þ ketika Malaka mengalami masa kejayaannya dan menjadi pusat perdagangan, maka bahasa Melayu menjadi bahasa pengantarnya dan dipengaruhi oleh Agama Islam yang dibawa oleh saudagar Arab dan Persia, sehingga banyak kesusastraan Melayu yang dipengaruhi oleh Persia dan Arab. Namun, tidak lama kemudian Malaka ditaklukan oleh Portugis dan melakukan penyerbuan di perpustakaan istana, sehingga tidak ada yang tersisa dari kesusatraan Melayu.3.
3. Periode Ketiga Þ Masa dibangunnya kembali kesusastraan Melayu di Johor, sebagai pengganti kesusastraan yang telah musnah itu. Yang terpenting ialah Sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Muhammad Sri Lanang, yang telah selesai dirtulis pada tahun 1616. Kesusastraan Johor inilah yang disebut kesusastraan Melayu, yang menggunakan bahasa Melayu Johor.

4. Periode Keempat Þ Pada permulaan abad ke-19 masa Abdullah bin Abdulkadir Munsyi yang mempunyai perhatian besar terhadap bahasa dan kesusastraan Melayu, yang telah menyadaarkan bangsa Indonesia dari sifat acuh dan seakan-akan bahasa itu tidur dan tidak ada perhatian terhadap kesusastraan sendiri. Buku-buku peninggalan Abdullah sehingga ia dianggap sebagai pembaharu kesusastraan yaitu Hikayat Abdullah, dan Syair perihal Singapura Dimakan Api.
5. Periode Kelima Þ Pada awal abad ke-20, masa perkembangan bahasa Melayu menuju ke bahasa Indonesia.  Awal mula perkembangan berjalan lambat, tapi pasti. Banyak faktor yang membantu mendorong pesatnya perkembangan bahasa Melayu mejadi bahasa Indonesia, salah satunya yaitu pergerakan politik Kemerdekaan Indonesia yang dicita-citakan akan terwujud apabila seluruh  rakyat Indonesia bersatu, selain kesatuan dalam cita-cita dan semangat perjuangan, diperlukan juga alat pemersatu dalam menyatakan perasaan, pikiran dan kehendak, dan alat pemersatu itu adalah Bahasa. Maka, pada tanggal 28 Oktober 1928 lahirlah sumpah pemuda yang menyadarkan putra-putri Indonesia. Dan Sumpah Pemuda telah dikumandangkan ke seluruh Tanah Air, bahkan ke dunia bahwa kita :  Berbangsa satu Bangsa Indonesia, Bertanah Air satu Tanah Air Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.  

B). Tahun-tahun Penting yang Mengandung Arti dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
1. Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuysen, dimuat dalam Kitab Logat Melayu. dan bahasa Melayu menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah bumiputera.
2. Tahun 1908 Pemerintah Belanda mendirikan sebuah Taman Bacaan Rakyat, yang kemudian diganti dengan Balai Pustaka pada tahun 1927. Mulai tahun 20-an barulah usaha Balai Pustaka mengalami kemajuan, sampai pecahnya perang dunia ke-2. Selain menerbitkan roman Siti Nurbaya, Salah Asuhan, dll, Balai Pustaka juga menerbitkan majalah-majalah seperti Seri Pustaka, Panji Pustaka dan  buku-buku pemeliharaan kesehatan, tentang bercocok tanam, yang membantu penyebaran bahasa Melayu (Indonesia) dikalangan masyarakat luas.
3. Pada 25 Juni 1918 keluar kebijakan Ratu Belanda tentang diperbolehkannya bahasa Mellayu sebagai bahasa perundingan-perundingan
4. Pada tahun 1933 resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya pujangga baru, dipimpin oleh St. Takdir Alisjahbana dkk. Dimasa inilah bahasa Indonesia yang sebenarnya telah mulai, dan berkembang menjadi bahasa Melayu Modern yaitu bahasa Indonesia.
5. Tahun 1938 dilangsungkannya Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di kota Solo.
6. Masa pendudukan Jepang (1942-1945), bahasa Indonesia menjadi bahasa utama, karena bahasa Belanda tidak diperbolehkan lagi, baik dalm percakapan sehari-hari maupun dalam lingkungan resmi.
7. Tahun 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Bahasa Indonesia memperoleh kedudukan yang pasti, menjadi bahasa Nasional, bahasa Kesatuan, bahasa Resmi dan bahasa Negara  di Negara Republik Indonesia. Dan muncullah sastrawan-sastrawan muda sejak kedudukan Jepang dan termasuk angkatan ’45.
8. Tahun 1950 bahasa Indonesia memasuki periode baru, yaitu terus menerus dibina, dikembangkan swadayanya karena menjadi bahasa pergaulan, bahasa penghubung, dan juga bahasa ilmu, bahasa politik, bahasa ekonomi, bahasa seni, bahasa hokum, dsb.
9. Tahun 1954 diadakannya Kongres Bahasa Indonesia yang pertama kali di alam merdeka dilangsungkan di kota Medan.
10. dengan penetapan ejaan baru oleh Presiden RI pada tanggal 16 Agustus 1972, bahasa Indonesia menuju kesempurnaan.
11. Lembaga Bahasa Nasional yang selama ini menangani hal-hal yang berhubungan dengan bahasa, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diubah namanya menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada tanggal 1 Februaru 1975.



KEBERADAAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

          Dalam kehidupan bernegara fungsi dari bahasa yaitu :
1.         Bahasa Indonesia ialah bahasa resmi Negara Republik indonesiaq dan bahasa kesatuan untuk segenap golongan dan semua lapisan masyarakat Indonesia seluruhnya.
2.         Bahasa Indonesia ialah bahasa pengantar pada semua macam sekolah serta bahasa penghubung antara setiap orang bangsa Indonesia dengan yang lain, sehingga mempunyai fungsi sosial sesungguhnya dan oleh karenanya harus bercorak satu, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
3.         Bahasa Indonesia ialah satu-satunya bahasa kebudayaan bangsa Indonesia dalam arti seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya sehingga setiap pendapat dapat dirumuskan dan setiap perasaan dapat dilukiskan dalam bahasa itu.
4.         Bahasa Indonesia kini sedang tumbuh dan dalam tumbuhnya menerima semua anasir yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing yang dapat memperbaiki serta memperkaya perbendaharaan kata-katanya, sedang corak dan bentuknya ditetapkan oleh masyarakat Indonesia.



(sumber : Badudu, J.S.1993. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar